Hadist Ibn-i-Majah

 

 

Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.” Kolose 2:8 (NIV)

 

Islam Suni memegang teguh tradisi mereka sama pentingnya dengan mereka memegang teguh Qur’an. Kebanyakan orang Suni mengenal enam kumpulan hadist sebagai sesuatu yang sah. Keenam hadist yang paling sah adalah yang dikumpulkan oleh Ibn Majah (tahun 824-866/887 A.D. 273 A.H.) disebut Sunan Ibn-i-Majah. Ini adalah sebuah kumpulan dari 4.342 Hadist.

  

Pentingnya Ritual Mencuci

 

“Allah tidak menerima doa yang tanpa pemurnian,” Ibn-i-Majah vol.1 no.271-272 hal.157

 

Ritual Wudu [pembersihan] adalah sebagian dari iman. Ibn-i-Majah vol.1 bagian 5 hal.151

 

Hendusan air dari mulut dan hidungmu menggerakkan dosa dari mulut dan hidung. Ibn-i-Majah vol.1 no.282 hal.163

 

Ketika membersihkan tangan dan wajah sesuai ketentuannya, dosa yang jatuh ke mereka akan jatuh ke tanah. Ibn-i-Majah vol.1 no.283 hal.163

 

Selama akhir zaman, angin akan bertiup dan mematikan setiap orang percaya. Ibn-i-Majah vol.1 catatan kaki 1 hal.5

 

Tidak ada bunga dalam peminjaman uang, itu diijinkan. Ibn-i-Majah vol.1 no.18 hal.10. Ini adalah sebuah dasar untuk konsep “Perbankan Islam” saat ini.

 

Beberapa orang Islam akan berada di Neraka untuk sementara waktu dan lalu keluar. Ibn-i-Majah vol.1 no.60 hal.34

 

Tidak dijamin bahwa seorang bayi akan masuk Surga. “’A’isha, seorang Ibu yang Percaya (Allah bersuka cita atasnya), menceritakan pada Utusan Allah (damai dan rahmat dari Allah besertanya) dipanggil untuk menandu seorang anak dari Ansar (Pembantu). Aku (‘A’isha) berkata, “Utusan Allah, bayi ini adalah yang diberkahi, burung pipit diantara burung pipit di Surga, yang tidak melakukan kejahatan dan yang tidak mencapai usia untuk melakukan kejahatan.” Ia (Nabi Suci) memberitahu atas ini, “Itu bisa terjadi sebaliknya, ‘A’i’sha. Bahwasanya Allah telah menciptakan penghuni Surga; Ia menciptakan mereka ketika mereka berada didalam daging orangtua mereka, dan Ia menciptakan penghuni Neraka dan menciptakan mereka ketika mereka masih berada dalam daging ayahnya.”  Ibn-i-Majah vol.1 no.82 hal.48-49

 

Infeksi dan tanda kejahatan tidak ada. Segala sesuatu terjadi berdasarkan sabda Allah. Ibn-i-Majah vol.1 no.86 hal.51

 

Fatalisme

 

Hadist Ibn-i-Majah memiliki sedikit lebih penekanan mengenai fatalisme/ takdir daripada hadist lainnya.

 

Konsep mengenai “ketika pena telah mongering.” Ketika Allah telah mencatat sesuatu dan penanya telah mongering, maka itu pastinya akan terjadi. Ibn-i-Majah vol.1 no.91 hal.53-54

 

Perbuatan, rentang hidup, cara memakan makanan, dan nasib akhir dicatat sebelum seseorang dilahirkan. Ibn-i-Majah vol.1 no.75 hal.43-44

 

Adam dan Musa berdebat dalam Surga. Musa berkata bahwa Adam menyebabkan kita tercabut dan berada di luar Surga. Adam bertanya mengapa Musa memarahinya untuk sesuatu yang telah Allah takdirkan selama empat puluh tahun sebelum Adam diciptakan. Ibn-i-Majah vol.1 no.80 hal.47-48

 

Pentingnya Bulan

 

Bulan adalah tanda dimana Allah terlihat. Ibn-i-Majah vol.1 no.175 hal.180 hal.100

 

Melawan Kaum Syiah

 

Satu dari tiga perbedaan yang utama antara kaum Suni dan Syiah adalah hampir semua kaum Syiah (kecuali Zaydis) percaya bahwa ‘Ali seharusnya adalah kalif pertama setelah Muhamad. Tapi terhadap ini, dalam Ibn-i-Majah vol.1 no.106 hal.61 ditulis bahwa itu adalah hadist Anti-Syiah. ‘Ali berkata Muhamad berkata bahwa dua orang terbaik setelah Muhamad adalah Abu Bakr dan ‘Umar. Namun, kaum Syiah bisa menandakan bahwa hadist itu ditulis setelah Suni dan Syiah terpisah.

 

Muhamad menubuatkan sebuah perang di masyarakat ketika ‘Uthman menjadi kalif, tapi ‘Uthman seharusnya tidak membiarkan siapapun mencuri “jubah” kekalifan. Ibn-i-Majah vol.1 no.112 hal.64

 

Mu’awiya (Allah bersuka cita atasnya) mencela orang karena mengatakan yang baik mengenai ‘Ali. Ibn-i-Majah vol.1 no.121 hal.70. Mu’awiya adalah kalif yang menjadi oposisi ‘Ali. Mereka berperang dalam peperangan berdarah di Siffin.

 

‘Ali berkata bahwa Muhamad menubuatkan bahwa mereka harus membunuh bangsa al-Khawarj (Kharijit). Ibn-i-Majah vol.1 no.167-171 hal.92-99. Sekali lagi, hadist ditulis setelah bangsa Khawaraj berpisah dari ‘Ali.

 

Muhamad berkata bangsa Khawarj adalah anjing-anjing api. Ibn-i-Majah vol.1 no.113 hal.96. Ini menarik karena aliran Kharijit bahkan tidak ada sampai ‘Uthman terbunuh.

 

Membunuh orang Islam yang menyimpang secara doktrinal [Kharijit]. Ibn-i-Majah vol.1 no.175 hal.87

 

“Allah mempunyai beberapa keluarga dari manusia” – para pengikut Qur’an. Ibn-i-Majah vol.1 no.125 hal.121

 

Muhamad Bukan Orang yang Tanpa Dosa

 

Muhamad berdoa agar dosa-dosanya dibersihkan. Ibn-i-Majah vol.2 no.805 hal.2-3

 

Muhamad memohon pengampunan sampai kakinya bengkak. Sebuah suara mengatakan dosa-dosanya telah diampunkan. Ibn-i-Majah vol.2 no.1419-1420 hal.350-351

 

Ketika amin-mu bersamaan dengan para malaikat, semua dosamu diampunkan. Ibn-i-Majah vol.2 no.851-854 hal.26-27

 

Seorang ayah memukul anak laki-lakinya untuk membenarkan ketika anaknya itu tidak mengetahui sesuatu. Ibn-i-Majah vol.2 no.873 hal.36

 

Muhamad meminta pada Tuhan untuk mengampuninya. Ibn-i-Majah vol.2 no.847 hal.48

 

Jangan mengatakan “Damai pada Allah’ karena Allah sendiri adalah damai. Ibn-i-Majah vol.2 no.899 hal.50

 

Ritualisme

 

Umat Muslim harus berdiri dengan barisan yang lurus, atau hati mereka akan menjadi berlainan (tidak menyatu). Ibn-i-Majah vol.2 no.976 hal.91

 

Doa

 

Seorang Islam yang meninggalkan sembahyang maka melakukan ketidaksetiaan dan politeisme. Ibn-i-Majah vol.2 no.1078-1080 hal.144-145

 

Suatu sembahyang Juma’at dengan sembahyang lainnya memberikan tebusan atas dosa-dosa kecil yang telah dilakukan selama hari-hari sebelumnya. Ibn-i-Majah vol.2 no.1086-1090 hal.149-151

 

Seorang Islam harus berdoa dalam jumlah doa yang ganjil. Ibn-i-Majah vol.2 no.1169-1170 hal.194-195

 

Doa dilarang setelah Ashar sampai matahari terbenam dan setelah fajar sampai matahari terbit. Ibn-i-Majah vol.2 no.1249-1254 hal.243-246

 

Doa untuk orang sakit tidak merubah apapun (mengubah beberapa firman Allah), tapi itu membuat orang yang sakit merasa lebih baik. Ibn-i-Majah vol.2 catatan kaki 1 hal.362

 

Seekor anjing hitam atau perempuan yang sedang haid yang lewat di depan seorang yang sedang berdoa akan membuat sembahyang itu batal. Ibn-i-Majah vol.2 no.949-953 hal.78-80

 

Laki-laki dalam Islam

 

Jika Imam membuat sebuah kesalahan, para laki-laki dapat menyampaikannya dengan mengatakan “Terpujilah Allah, sementara para wanita hanya dapat bertepuk tangan. Para wanita tidak dapat berbicara [dalam mesjid] atau itu akan menyebabkan godaan bagi kaum laki-laki. Ibn-i-Majah vol.2 no.1034-1038 dan catatan kaki 1 hal.119-120.

 

Perempuan

 

Bernapas dari hidung dan menstruasi adalah perbuatan Satan. Ibn-i-Majah vol.2 no.969 hal.87.

 

Para perempuan Islam mengurung diri di rumah mereka dan dapat keluar selama perayaan Id. Ibn-i-Majah vol.2 no.1307-1308 hal.277

 

Ibn-i-Majah vol.1 no.89 hal.52-53 menyebutkan berhubungan seks dengan budak perempuan. Dikatakan tidak perlu khawatir mengenai “metode kontrasepsi”, karena apa yang ditakdirkan untuknya akan terjadi padanya.

 

Menangis (atau Berpura-pura menangis) Ketika Membaca Qur’an

 

Ketika kamu membaca Qur’an kamu harus menangis. Jika kamu tidak dapat menangis, lalu berpura-puralah menangis. Ibn-i-Majah vol.2 no.1337 hal.294

 

Keganjilan

 

Keajaiban mengenai batang pohon yang berteriak ketika Muhamad tidak bersandar lagi dipohonnya ketika ia berceramah. Ibn-i-Majah vol.2 no.1414-1417 hal.346-348

 

Muhamad ketakutan selama gerhana. Ibn-i-Majah vol.2 no.1262 hal.252

 

Surga: Diatas langit ketujuh adalah sebuah sungai dan delapan malaikat yang terlihat seperti domba-domba pengunungan. Ibn-i-Majah vol.1 no.193 hal.109

 

Menembak bintang-bintang untuk memukul malaikat yang jahat sebelum mereka menyebarkan apa yang mereka dengar. Terkadang pun mereka berkata pada tukang ramal sebelum mereka dipukul. Ibn-i-Majah vol.1 no.194 hal.110

 

Seorang perempuan Yahudi yang meninggal, dan Muhamad berkata ratapan saudara-saudarinya menyiksa dia dalam kuburnya. Ibn-i-Majah vol.2 no.1595 hal.446