Pertanyaan dari Kitab Amos


P: Dalam Amos, apa yang menjadi tema utama kitab tersebut?

J: Amos adalah sebuah kitab yang menjelaskan penyebab dan konsekuensi penghakiman atas hidup bersenang-senang tanpa Allah. Kitab Amos memiliki banyak "bumbu", mungkin karena diri Amos sendiri. Allah menggunakan latar belakang dan pengalaman anak yang salah ini untuk menyampaikan sabda kepada semua domba Allah, di kota dan desa yang perlu mendengarkannya.

P: Apakah garis besar kitab Amos ini?

J: Amos adalah kitab penghakiman. Berikut ini adalah garis besar sederhananya:
1-2 Hukuman telah datang
3-6 Penyebab Hukuman
7-9:10 Lima Penglihatan akan Akibat hukuman
9:11-15 Pemulihan setelah Penghakiman

P: Dalam Amos 1:1, kapankah kitab Amos ditulis?

J: Amos 1:1 menyebutkan kitab ini ditulis dua tahun sebelum gempa bumi, yang terjadi pada tahun Raja Uzia wafat. (Dua tahun sebelum Yesaya 6 ditulis). Kitab ini ditulis sekitar tahun 762 S.M. Bukti arkeologi di Hazor dan Samaria menunjukkan terjadinya gempa bumi pada tahun 760 S.M.

P: Dalam Amos 1:1, dimanakah Tekoa?

J: Tekoa adalah sebuah desa kecil yang berjarak 10 mil (16 km) selatan Yerusalem.

P: Dalam Amos 1:1 dan Amos 7:14, apakah Amos seorang gembala?

J: Kata umum gembala tidak digunakan di sini. Namun kata yang digunakan lebih khusus yang berarti peternak domba. Dalam Amos 7:14, kata yang digunakan sangatlah umum, yang berarti peternak.

P: Dalam Amos 1:1, apakah gempa bumi hanya sebuah tradisi rabi legendaris, seperti disebutkan dalam Asimov’s Guide to the Bible hlm. 633?

J: Tidak. Meskipun kami tidak memiliki bukti akan gempa bumi ini, Asimov juga tidak memiliki bukti bahwa hal tersebut merupakan tradisi rabi. Ada imam dan orang Lewi yang mengajar orang banyak, namun tidak ada "rabi" dalam arti pasti pada orang Yahudi di masa Yesus, atau pada masa setelah itu. Seharusnya kita lebih percaya pada Amos, yang hidup di masa itu, dibandingkan Asimov. Gempa bumi sering terjadi di wilayah tersebut. Sebagai contoh, arkeologi Qumran menunjukkan gempa besar pada tahun 31 S.M., namun tidak ada penulis kuno yang mencatat kejadian ini.

P: Dalam Amos 1:4,7,10,12,14; 2:5, mengapa api di tembok puri disebutkan secara mencolok?

J: Hal tersebut menunjukkan bagaimana kota dihancurkan. Mereka tidak menggunakan logam atau rebar sebagai tembok kota. Mereka menggunakan jerami dalam batu bata, sebagian diperkuat dengan kayu.

P: Dalam Amos 1:5, apakah rumah Eden?

J: Ada dua kemungkinan.
Nama:
Bet [rumah] Eden adalah nama dari sebuah kota di Siria, yang belum ditemukan oleh para arkeolog. Tidak berhubungan dengan Taman Eden.
Metafora:
Penggunakan kata "Eden", mengacu pada Taman Eden yaitu sebuah metafora syair untuk Damaskus, "titik taman" Siria.

P: Dalam Amos 1:8, mengapa bangsa Filisitin musnah?

J: Bangsa Babilonia menghancurkan negara Filistin ketika menaklukkan Palestina. Namun Zakaria 9:5-6 menyebutkan beberapa masih bertahan.

P: Dalam Amos 1:9, apakah "perjanjian persaudaran" yang diingkari bangsa Edom?

J: Amos 1:11 memberikan jawabannya. Hal tersebut bukanlah perjanjian formal atau dokumen hukum. Melainkan harapan bahwa orang-orang yang berhubungan sangat dekat jangan memusuhi atau membenci bangsa Edom yang berada dekat bangsa Israel.

P: Dalam Amos 2:6; 8:6, mengapa salah jika tidak menjual si miskin, melainkan menjualnya untuk sepasang kasut?

J: Jika budak sedemikian murahnya, maka pastilah jumlahnya sangatlah banyak. Ketika perbudakan diizinkan pada masa Perjanjian Lama, budak harus dibebaskan setiap tujuh tahun sekali, seperti diperintahkan dalam Ulangan 15:12-18. Bangsa Israel tidak mematuhinya, seperti ditunjukkan dalam Yeremia 34:8-21. Merupakan suatu hal melanggar hukum Allah, selain itu masyarakat secara umum juga sangat sering melanggarnya.

P: Dalam Amos 2:6, mengapa Allah mengizinkan orang benar dijual sebagai budak?

J: Mungkin dengan alasan yang hampir sama Allah mengizinkan orang Kristen yang taat, yang menyembunyikan orang Yahudi dalam Perang Dunia II, ditangkap dan dibunuh di kamp konsentrasi Nazi. Allah seringkali mengizinkan anak-anak-Nya yang taat mengalami penderitaan dan ketidakadilan dalam kehidupan ini. Bahkan Roma 8:36 menyebutkan bahwa seringkali umat Allah menghadapi kematian seperti domba yang digiring untuk disembelih.

P: Dalam Amos 3:2, apakah tidak ada yang mengenal Allah selain bangsa Israel?

J: Tidak. Semuanya setidaknya memiliki sedikit wahyu mengenai Tuhan, hanya dari melihat ciptaannya, seperti ditunjukkan Roma 1:19-20 dan Mazmur 19:1-6. Allah mewahyukan diri-Nya kepada bangsa-bangsa selain Israel, termasuk Abraham, Keturah, Adam, Nuh dan Enoch. Yonas mengajar bangsa Ninive, Mesir, Moab, Edom dan lain-lain untuk mengenal Allah orang Israel. Namun demikian, hingga masa Kristus, tidak ada yang memiliki pengetahuan akan Allah seperti yang dikaruniakan Allah kepada orang Yahudi yang menerima Allah Torah. Bangsa Yahudi memiliki tempat yang istimewa, bangsa terpilih dan kepada mereka dipercayakan firman Allah, seperti tertulis dalam Roma 3:1-2.

P: Dalam Amos 3:6, apakah Allah membuat celaka?

J: Kata "celaka" memiliki dua makna:
Malapetaka/ bencana/ bahaya:
Ya, Allah terkadang membuatnya.
Kebobrokan moral:
Tidak, Allah tidak secara langsung menyebabkan kebobrokan moral. Namun Allah mengizinkannya terjadi, dan bahkan Allah "menyalurkan" pada tujuan-Nya, dan Ia menggunakannya, merangkainya sebagai bagian dari rencana-Nya. Orang Muslim tidak akan heran akan istilah "celaka" yang dapat berarti bahaya, dan tidak hanya kebobrokan moral. Istilah ini digunakan dalam karya-karya mereka, dalam Bukhari Hadith volume 3 buku 29 no.56 hlm.35.

P: Apakah Amos 3:7 menunjukkan bahwa harus selalu ada seorang nabi di dunia, seperti dinyatakan oleh rasul Mormon, Bruce McConkie dalam Doctrinal New Testament Commentary vol.2 hlm.606?

J: Tidak. Tidak ada nabi dalam empat ratus tahun antara akhir Perjanjian Lama dan Yohanes Pembaptis, maka bahkan pengikut Mormon pun tidak dapat mengatakan hal ini dan tetap konsisten.

P: Dalam Amos 4:4, mengapa Allah berfirman datanglah ke Betel atau Gilgal dan berdosa?

J: Amos secara sarkastis mengejek ibadah mereka. Sayangnya, bangsa Israel biasa pergi ke Betel dan Gilgal untuk memuji dan menyembah Allah sejak masa Yosua hingga masa pembangunan Bait Suci Salomo. Saat itu, orang Israel masih pergi ke Betel dan Gilgal, namun membawa persembahan pada allah palsu, atau membawa persembahan pada allah palsu dan Allah secara bersamaan, yang merupakan kejahatan. Betel dan Dan adalah dua tempat dimana Yerobeam mendirikan dua patung anak lembu jantan dari emas.

P: Dalam Amos 4:7, mengapa terkadang Allah tidak adil?

J: Meskipun ada pemikiran "adil" menurut manusia, namun Allah dan alam sebagai kuasa bebas di dunia yang jatuh ini, baik Alkitab maupun bukti empiris menunjukkan bahwa tidak ada masalah akan hal ini. Allah akan menggenapi keadilan, dari bayi yang dibantai, hingga penindas kejam yang hidup mewah sepanjang hidupnya. Keadilan bagi semua tidak akan terjadi hingga hari penghakiman. Di sisi lain, keadaan di dunia fana ini jangan digunakan sebagai alasan untuk berlaku tidak adil kepada sesama.

P: Dalam Amos 4:13, apakah dengan Allah menciptakan angin membuktikan bahwa Roh Kudus adalah mahluk ciptaan?

J: Tidak sama sekali. Amos 4:13 menyebutkan bahwa Allah membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memang berarti gunung-gunung dan angin. Jika tidak ada makna kiasan untuk "gunung-gunung" maka menyebutkan "angin" yang berada tepat pada setelahnya sebagai Roh Kudus adalah berlebihan dan menimbulkan sebuah doktrin teologi baru. Meskipun Roh Kudus dikiaskan sebagai angin, hal itu TIDAK berarti bahwa setiap kali angin berhembus maka setiap orang dan hewan yang dilaluinya merasakan Roh Kudus. Secara historis, Ambrosius dari Milan diketahui pertama kali menjawab pertanyaan ini dalam On the Holy Spirit buku 2 bab 48 hlm.120.

P: Dalam Amos 5:4,6, mengapa Allah berfirman agar mencari-Nya?

J: Pertanyaan yang mudah dan juga sangat sulit, tergantung benar atau tidaknya dasar teologi Anda.
Banyak pengikut Kalvin
bermasalah dengan ayat-ayat tersebut. Pengikut Kalvin lainnya memecahkan masalah dengan menyatakan bahwa Allah memberikan firman tanpa makna agar dipatuhi, selain itu bahkan hati Allah pun tidak menginginkan umat-Nya mematuhi.
Sebagian besar orang Kristen
memandang bahwa Allah jelas berfirman pada umat-Nya untuk dipatuhi. Allah memberikan suatu firman, memberinya makna, namun juga memberi kebebasan bagi umat-Nya untuk mematuhi atau tidak.

P: Dalam Amos 5:18, apakah umat jangan menginginkan hari Tuhan, atau menantikannya seperti ditunjukkan dalam 2 Pet 3:14?

J: Anak-anak Allah harus menantikannya, dan mereka yang menentang Allah tidak. Di sini Amos berbicara kepada mereka yang saleh namun tidak dengan Allah. Mereka menyatakan menginginkan hari Tuhan, namun mereka harus takut akan itu karena pada kenyataannya mereka tidak mengikuti Allah selain berpura-pura.

P: Dalam Amos 5:21, mengapa Allah menghinakan perayaan?

J: Meskipun Allah menetapkan perayaan dan perkumpulan raya dalam Perjanjian Lama, Ia menghinakannya karena munafik. Mereka melakukan perayaan namun mengabaikan Hukum Allah yang lain, seperti membantu orang miskin dan hidup dalam kemurnian.

P: Dalam Amos 5:23, apakah Allah yang tidak menyukai keramaian berarti kita tidak boleh menggunakan alat musik di gereja?

J: Tidak, ayat itu menunjukkan bahwa alat musik petik merupakan bagian dari penyembahan Perjanjian Lama. Allah membenci penyembahan yang tidak sungguh-sungguh. Amos 22-23 tidak berarti bahwa tidak boleh ada alat musik lagi dalam masa Perjanjian Lama, namun berarti tidak ada lagi persembahan kurban dalam masa Perjanjuan Lama.

P: Apakah Amos 5:25 menyebutkan bahwa bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun tidak mempersembahkan kurban kepada Allah, sementara Keluaran 24:4 dan kitab lainnya menyebutkan persembahan itu bagi Allah?

J: Pasti Musa dan banyak orang Israel mempersembahkan kurban pada Allah yang benar. Namun banyak orang Israel selama masa Keluaran tidak menyembah Allah yang benar. Lebih jauh lagi, hampir seluruh orang Israel mempersembahkan korban bagi berhala patung anak lembu emas di Gunung Sinai.

P: Dalam Amos 5:26, siapakah Sakut dan Kewan?

J: Ada ketidakpastian mengenai nama-nama tersebut di sini karena perbedaan naskah Masoretik dan Septuaginta. Namun demikian, mereka adalah berhala yang disembah bangsa Israel di padang gurun. Penggalian arkeologi di Palestina telah menunjukkan tulisan pemujaan berhala, kurang lebih selama sebagian besar masa bangsa Israel hingga Pembuangan. Beberapa kaum liberal menyatakan bahwa agama politeis sangat berbeda dengan yang disampaikan Alkitab pada kita. Tanpa merendahkan Alkitab, bukti-bukti ini terbukti otentik. Alkitab mungkin tidak mencantumkannya jika berusaha menyampaikan sesuatu yang ditutupi "dengan bersih", bukan sejarah yang sebenarnya.

P: Dalam Amos 6:1, apa yang salah dengan merasa tenteram di gunung Samaria?

J: Beberapa orang dari Yudea akan mengatakan mereka akan merasa tenteram di Gunung Sion (Yerusalem), tempat Bait Allah berada, bukan di wilayah Samaria yang fasik. Namun Yeremia 7 membuktikan bahwa itu adalah jawab yang salah. Kita tidak merasa tenteram karena ibadah bahkan ibadah yang diperintahkan Allah, namun kita tenteram dalam Tuhan.

P: Dalam Amos 6:10, mengapa tidak patut menyebut nama Tuhan?

J: Orang yang di masa lalu mudah sekali menghina nama Tuhan menjadi takut untuk mengucapkannya karena murka yang akan turun atas mereka.
P: Dalam Amos 6:12 dan Yehezkiel 5:6, bagaimana keadilan menjadi racun dan hasil kebenaran menjadi ipuh?

J: Seseorang akan mengharapkan keadilan dari hakim atas sebuah kasus. Ketika orang itu memperoleh yang dianggap tidak adil, ia akan tawar hati, dan tidak melihat ada lagi keadilan.

P: Dalam Amos 7:3, bagaimana penyesalan Allah?

J: Untuk jawabannya lihat pembasan mengenai Kejadian 6:6 dan 20:3-6.

P: Dalam Amos 8:1-2, apakah pentingnya buah-buahan musim kemarau?

J: Hal ini menunjukkan bahwa seperti buah musim kemarau, bangsa Israel sudah siap dihakimi.
Secara umum,
orang lupa bahwa Allah sangat tempat menentukan waktu.
Secara khusus,
waktu menghidari penghakiman telah berlalu.

P: Dalam Amos 8:5, apa yang salah, padahal mereka mematuhi Hukum?

J: Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan untuk menjawabnya.
Kepatuhan sebagian:
Allah ingin lebih dari sekedar mematuhi ritual, sementara melanggara hukum lain dengan menipu dan menindas sesama, seperti juga ditunjukkan dalam Yakobus 2:10-11.
Kepatuhan batin:
Allah ingin lebih dari sekedar tindakan lahir, namun juga kepatuhan batin.

P: Dalam Amos 8:9, kapan matahari terbenam di siang hari?

J: Ada dua pandangan, dan jawabannya dapat dipertimbangkan dari keduanya.
Segera:
Berdasarkan Tarikh Asiria terjadi gerhana matahari pada 15/6/763 S.M. ketika pecah pemberontakan di kota Asyur. Hal ini mengacu pada gerhana matahari selama hari penghakiman Tuhan. Hal ini dapat mengacu pada dua gerhana matahari: tahun 784 S.M. dan 763 S.M.
Akhir masa:
Amos 8:9 menyebutkan hal ini akan terjadi "pada hari itu". Hari itu adalah Hari Tuhan yang datang ketika Allah datang. Matahari terbenam di siang hari ketika Yesus disalibkan. Hari Tuhan juga ketika Yesus datang kembali, maka matahari akan terbenam.

P: Dalam Amos 8:10, kapankah mereka akan berkabung karena kematian anak tunggal?

J: Hal ini akan terjadi ketika seluruh orang Yahudi memandang Kristus pada akhir masa. Zakharia 8:10 juga membahas hal ini.

P: Dalam Amos 8:11, kapankah terjadinya kelaparan akan mendengarkan firman Tuhan?

J: Empat hal yang dipertimbangkan dalam jawabannya.
Manusia dapat menolak mengikuti Tuhan, dan Tuhan mengizinkan manusia untuk bertobat dan mengikuti Dia.
Namun demikian, meskipun seseorang menolak kebenaran yang diberikan Tuhan kepadanya dalam waktu lama, akan tiba waktunya ketika ia hanya menginginkan firman Tuhan. Istilah yang digunakan untuk proses ini adalah "pengerasan yudisial", pengerasan dengan peran manusia dan Tuhan.
Tentu saja, akan datang masa akhir, yaitu kematian, dimana tidak ada lagi kesempatan kedua.
Bagi sebuah bangsa, ada masanya ketika firman Allah jarang mereka dapatkan. Akan tiba juga waktunya ketika kelompok terpecah dan identitas mereka sebagai bangsa hilang.

P: Apakah Amos 8:11-12 mengacu pada Israel atau seluruh bangsa?

J: Ayat-ayat ini secara langsung berhubungan dengan bangsa Israel. Namun prinsip umumnya juga berlaku bagi bangsa-bangsa lain juga.

P: Dalam Amos 9:3, apakah Tuhan menyebabkan celaka fisik?

J: Ada dua arti kata jahat dalam bahasa Ibrani (dan juga Inggris).
Kebobrokan moral
adalah kejahatan, dan meskipun Tuhan mengizinkannya, Tuhan tidak secara langsung menyebabkannya.
Celaka fisik
adalah bahaya atau kematian, dan terkadang Tuhan secara langsung menyebabkannya. Orang Muslim tidak akan heran akan istilah "celaka" yang dapat berarti bahaya, dan tidak hanya kejahatan moral. Istilah ini digunakan dalam karya-karya mereka, dalam Bukhari Hadith volume 3 buku 29 no.56 hlm.35.

P: Dalam Amos 9:7, bagaimana orang Israel sama dengan orang Etiopia?

J: Seperti dua rumah dapat sama, kecuali catnya, maka kita semua sama bagi Allah, karena "tampak luar" kita bagi Allah tidak berbeda.

P: Apakah Amos 9:7 menunjukkan bahwa orang Israel berkulit hitam?

J: Tidak, kecuali warna kulit adalah cara Allah membedakan bangsa. Orang Timur Tengah adalah Kaukasian. Bangsa Mesir lebih hitam daripada bangsa Israel, dan mereka sebagian besar Kaukasian dengan darah hitam. Namun, di Mesir kuno, orang Mesir dengan rambut merah dianggap buruk dan harus mencukur kepalanya. Bagaimana mereka berambut merah, jika semuanya berkulit hitam?
Allah menggunakan contoh sebuah bangsa yang secara fisik terlihat sangat berbeda, untuk menunjukkan bahwa kita semua sama bagi Allah. Galatia 3:28 juga menunjukkan kita semua anak Allah, apapun suku bangsanya, baik itu laki-laki atau perempuan. Pada masa awal gereja, orang-orang dari Etiopia hingga Rusia dan Perancis semuanya menyembah Tuhan sebagai satu kesatuan.

P: Dalam Amos 9:7, dimanakan Kaftor dan Kir?

J: Kaftor adalah tanah leluhur bangsa Filistin sebelum mereka datang ke Palestina tenggara. Kir adalah tanah leluhur bangsa Aram sebelum mereka datang ke Siria modern. Kami tidak yakin dimana tempat-tempat itu berada. Namun, bangsa Filistin adalah bangsa Aegean yang dipercaya berasal dari Pulau Kreta.
P: Dalam Amos 9:12, kapankah Israel menguasai sisa-sisa bangsa Edom?

J: Ayat tersebut tidak hanya mengacu pada tanah tapi juga bangsa. Pada masa Herodes Agung, tidak lama sebelum kelahiran Kristus, Herodes memaksa orang Edom berasimilasi dengan orang Yahudi.

P: Apakah ada naskah kuno Amos yang masih ada hingga sekarang?

J: Gulungan Laut Mati: (sekitar 1 S.M.). Ada dua salinan Amos di antara gulungan Laut Mati, ditandai dengan 4Q78 (=4QXIIc), 4Q82 (=4AXIIg), dan 5Q4 (=5QAmos). (The Dead Sea Scrolls Translated hlm.479).
4Q78
berisi Amos 2:11-16; 3:1-15; 4:1-2; 6:13-14; 7:1-4,7-9,12-16
4Q82
berisi Amos 1:3-15; 2:1,7-9,15-16; 3:1-2; 4:4-9; 5:1-2,9-18; 6:1-4,6-14; 7:1,7-12,14-17; 8:1-5,11-14; 9:1,6,14-15
5Q4
berisi Amos 1:3-5.
Namun The Dead Sea Scrolls Translated hlm.479 menyebutkan 4Q82 (4QXIIg) dari nabi-nabi kecil berisi sisa-sisa Hosea dan Nahum, tapi tidak menyebut Amos.
Nahal Hever
adalah sebuah gua dekat Engedi yang memiliki sebuah fragmen nabi-nabi kecil di Yunani (8 Hev XIIgr). Berdasarkan Manuscripts of the Greek Bible hlm. 34, fragmen itu ditulis antara 50 S.M. dan 50 M. Fragmen tersebut disembunyikan ketika terjadi pemberontakan Bar Kokhba terhadap Roma. Fragmen itu adalah sebuah revisi Septuaginta, dibuat di Yudea dan hampir identik dengan naskah Masoretik.
Gulungan Nabi-nabi Kecil wadi Murabb'at (Mur XII)berasal dari sekitar tahun 132 M. Gulungan ini berisi Amos 1:5-15; 2:1; 6:1?; 7:3-17; 8:3-7,11-14; 9:1-15.
Manuskrip Alkitab Kristen,
berasal dari sekitar tahun 350 M., berisi Perjanjian Lama, termasuk Amos. Dua manuskrip di antaranya, Vatikanus (325-350 M.) dan Aleksandrinus (sekitar 450 M.), menempatkan kitab dua belas nabi kecil sebelum Yesaya. Amos lengkap dalam Vatikanus dan Aleksandrinus.
Sinaiticus
(340-350 M.) juga memiliki seluruh kitab.

P: Siapa penulis awal yang mengacu pada Amos?

J: Penulis pra-Nicea yang mengacu atau menyinggung ayat-ayat dalam Amos yaitu:
Martir Yustinus
(menulis 135-165 M.) dalam Dialogue with Trypho the Jew bab 22 hlm. 205 mengutip Amos 5:18-6:7 sebagai tulisan Amos.
Irenaeus
(182-188 M.) juga mengacu pada Amos 1:2; 5:25,26; 8:9,10; 9:11-12.
Tertulian (200-240 M.)
Klemen dari Aleksandria (193-217-220 M.)
Hipolitus (222-235/6 M.)
Origen (225-254 M.)
Novatian (250/254-256/7 M.)
Siprianus (248-258 M.)
Metodius dari Olimpus dan Patara (260-312 M.)
Lactantius (315-325/330 M.)

P: Dalam Amos, apa saja perbedaan terjemahan antara bahasa Ibrani dan Septuaginta Yunani?

J: Berfokus pada bab 5, alternatif pertama adalah naskah Masoretik, yang kedua adalah Septuaginta, kecuali dinyatakan lain.
Am 3:9
"Asdod" vs. "Asyur"
Am 5:1
"perkataan" vs. "firman Allah"
Am 5:1
"ratapan, yang kuucapkan tentang kamu" vs. "Kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan"
Am 5:1-2
"O kaum Israel. Anak dara Israel telah rebah dan tidak akan bangkit lagi, terkapar di atas tanahnya, tiada yang membangkitkannya." vs. "Telah rebah kaum Israel, tidak akan bangkit-bangkit lagi anak dara Israel, terkapar di atas tanahnya, tidak ada yang membangkitkannya."
Am 5:4,6
"maka hidup" vs. "maka kamu akan hidup"
Am 5:5
"Gilgal" vs. "Galgala"
Am 5:5
"Bersyeba" vs. "sumur perjanjian" (Nama kota Bersyeba berarti sumur perjanjian)
Am 5:6
"supaya jangan Ia memasuki keturunan Yusuf bagaikan api, yang memakannya habis dengan tidak ada yang memadamkan bagi Betel." vs. "kalau keturunan Yusuf terbakar api, yang melahapnya, dan tidak ada yang memadamkan bagi keturunan Israel."
Am 5:7
"Ia meninggalkan mereka yang mengubah keadilan dan kebenaran menjadi ipuh di atas tanah" vs. "[Adalah Ia] yang menetapkan pengadilan di langit dan menegakkan hukum di bumi."
Am 5:8
"Dia yang telah membuat bintang kartika (Pleiades) dan bintang belantik (Orion)" (rasi bintang di langit) vs. "Dia yang menciptakan semuanya, dan mengubah [nya]"
Am 5:9
"yang menimpakan kebinasaan atas yang kuat" vs. "yang menimbulkan keruntuhan pada yang kuat."
Am 5:9
"kebinasaan datang atas tempat yang berkubu" vs. "dan membawa penderitaan pada tempat yang berkubu."
Am 5:10
"keji kepada yang berkata dengan tulus ikhlas" vs. "membenci perkataan yang benar/kudus"
Am 5:11
"kamu menginjak-injak orang yang lemah" vs. "mereka telah memukul orang lemah dengan tinjunya."
Am 5:15
"Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik" vs. "Kami membenci kejahatan dan mencintai kebaikan"
Am 5:17
"di segala kebun anggur" vs. "di segala jalan"
Am 5:18
"mereka yang menginginkan" vs. "kamu yang menginginkan"
Am 5:18
"hari itu" vs. "hari Tuhan itu"
Am 5:18
"Hari Tuhan adalah kegelapan" vs. "hari itu adalah kegelapan"
Am 5:20
"terang di dalamnya" vs. "terang"
Am 5:21
"menghinakan perayaanmu" vs. "menolak perayaanmu"
Am 5:21
"tidak senang kepada perkumpulan rayamu" vs. "tidak mencium persembahan [mu] dalam perkumpulan rayamu."
Am 5:22
"Aku tidak suka" vs. "Aku tidak menerimanya"
Am 5:23
"alat musik petik (lagu gambus)" vs. "alat musik"
Am 5:24
"air … sungai yang selalu mengalir" vs. "air … aliran deras yang tidak dapat dilalui"
Am 5:25
"korban sembelihan dan korban sajian" vs. "korban dan sajian"
Am 5:25
"empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel?" vs. "Hai kaum Israel, empat puluh tahun di padang gurun itu?"
Am 5:26
"Kamu akan mengangkut rajamu dan Kewan, dewa bintangmu …" vs. "Kamu membawa tabernakel Moloch, dan dewa bintangmu Raephan, patung-patungnya …"
Am 5:27
"Maka" vs. "Dan"
Am 8:1
"berfirman" (MT, Septuaginta) vs. "berfirman padaku" (Siria, Teodorus dari Mopsuestia Commentary on Amos bab 8 h.164)
Am 8:8
"naik seperti cahaya (Masoretik) vs. "naik seperti Sungai [Nil]" (beberapa manuskrip Ibrani, Septuaginta, Targum, Siria, Vulgat)
Am 9:12
"Edom" vs. "umat manusia"